Sabtu, 13 Februari 2016

Merayakan Valentine Day, Haram Hukumnya bagi umat Islam, Klik disini dan Silahkan Share


Di hari-hari ini, sesekali pergilah ke mall atau supermarket besar yang ada di kota Anda. Lihatlah interior mall atau supermarket tersebut. Anda pasti menjumpai interiornya dipenuhi pernak-pernik—apakah itu berbentuk pita, bantal berbentuk hati, boneka beruang, atau rangkaian bunga—yang didominasi dua warna: pink dan biru muda.

Dan Anda pasti mafhum, sebentar lagi kebanyakan anak-anak muda seluruh dunia akan merayakan Hari Kasih Sayang atau yang lebih tenar distilahkan dengan Valentine Day.

Momentum ini sangat disukai anak-anak remaja, terutama remaja perkotaan. Karena di hari itu, 14 Februari, mereka terbiasa merayakannya bersama orang-orang yang dicintai atau disayanginya, terutama kekasih. Valentine Day memang berasal dari tradisi Kristen Barat, namun sekarang momentum ini dirayakan di hampir semua negara, tak terkecuali negeri-negeri Islam besar seperti Indonesia.

Sayangnya, tidak semua anak-anak remaja memahami dengan baik esensi dari Valentine Day. Mereka menganggap perayaan ini sama saja dengan perayaan-perayaan lain seperti Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan sebagainya. Padahal kenyataannya sama sekali berbeda.

Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan semacamnya sedikit pun tidak mengandung muatan religius. Sedangkan Valentine Day sarat dengan muatan religius, bahkan bagi orang Islam yang ikut-ikutan merayakannya, hukumnya bisa musyrik, karena merayakan Valentine Day tidak bisa tidak berarti juga ikut mengakui Yesus sebagai Tuhan. Naudzubilahi min Dzalik. Mengapa demikian?

SEJARAH VALENTINE DAY

Sesungguhnya, belum ada kesepakatan final di antara para sejarawan tentang apa yang sebenarnya terjadi yang kemudian diperingati sebagai hari Valentine. Dalam buku ‘Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pusaka Alkautsar, 2005), sejarah Valentine Day dikupas secara detil. Inilah salinannya:

Ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269 M. Namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas dan tidak memiliki silang pendapat adalah kalau kita menelisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi paganisme (dewa-dewi) Romawi Kuno, sesuatu yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala.

Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, yang merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.

Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa.
Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Sesuatu yang sangat dibanggakan di Roma kala itu.

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata.

Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya.

Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuann itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I.

Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.


Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintahkan Kerajaan Roma berang dan memerintahkan agar menangkap dan memenjarakan Santo Valentine karena ia dengan berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M.

TRADISI KIRIM KARTU
Selain itu, tradisi mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan Santo Valentine. Pada tahun 1415 M, ketika Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St. Valentine tanggal 14 Februari, ia mengirim puisi kepada isterinya di Perancis.

Oleh Geoffrey Chaucer, penyair Inggris, peristiwa itu dikaitkannya dengan musim kawin burung-burung dalam puisinya.

Lantas, bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” yang sampai sekarang masih saja terdapat di banyak kartu ucapan atau dinyatakan langsung oleh pasangannya masing-masing? Ken Sweiger mengatakan kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang mempunyai persamaan dengan arti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini sebenarnya pada zaman Romawi Kuno ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi.

 Disadari atau tidak, demikian Sweiger, jika seseorang meminta orang lain atau pasangannya menjadi “To be my Valentine?”, maka dengan hal itu sesungguhnya kita telah terang-terangan melakukan suatu perbuatan yang dimurkai Tuhan, istilah Sweiger, karena meminta seseorang menjadi “Sang Maha Kuasa” dan hal itu sama saja dengan upaya menghidupkan kembali budaya pemujaan kepada berhala.

Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi atau lelaki rupawan setengah telanjang yang bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia begitu rupawan sehingga diburu banyak perempuan bahkan dikisahkan bahwa ibu kandungnya sendiri pun tertarik sehingga melakukan incest dengan anak kandungnya itu!

Silang sengketa siapa sesungguhnya Santo Valentine sendiri juga terjadi di dalam Gereja Katolik sendiri. Menurut gereja Katolik seperti yang ditulis dalam The Catholic Encyclopedia (1908), nama Santo Valentinus paling tidak merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda, yakni: seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni), dan seorang martir di provinsi Romawi Afrika. Koneksi antara ketiga martir ini dengan Hari Valentine juga tidak jelas.

Bahkan Paus Gelasius II, pada tahun 496 menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui secara pasti mengenai martir-martir ini, walau demikian Gelasius II tetap menyatakan tanggal 14 Februari tiap tahun sebagai hari raya peringatan Santo Valentinus.

Ada yang mengatakan, Paus Gelasius II sengaja menetapkan hal ini untuk menandingi hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus di Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Jenazah itu kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.

Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi di dalam gereja. Pada hari itu, sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta. Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 dengan alasan sebagai bagian dari sebuah usaha gereja yang lebih luas untuk menghapus santo dan santa yang asal-muasalnya tidak bisa dipertanggungjawabkan karena hanya berdasarkan mitos atau legenda. Namun walau demikian, misa ini sampai sekarang masih dirayakan oleh kelompok-kelompok gereja tertentu.

Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari mitos dan legenda zaman Romawi Kuno di mana masih berlaku kepercayaan paganisme (penyembahan berhala). Gereja Katolik sendiri tidak bisa menyepakati siapa sesungguhnya Santo Valentine yang dianggap menjadi martir pada tanggal 14 Februari. Walau demikian, perayaan ini pernah diperingati secara resmi Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia dan dilarang secara resmi pada tahun 1969. Beberapa kelompok gereja Katolik masih menyelenggarakan peringatan ini tiap tahunnya.

KEPENTINGAN BISNIS
Kalau pun Hari Valentine masih dihidup-hidupkan hingga sekarang, bahkan ada kesan kian meriah, itu tidak lain dari upaya para pengusaha yang bergerak di bidang pencetakan kartu ucapan, pengusaha hotel, pengusaha bunga, pengusaha penyelenggara acara, dan sejumlah pengusaha lain yang telah meraup keuntungan sangat besar dari event itu.
Mereka sengaja, lewat kekuatan promosi dan marketingnya, meniup-niupkan Hari Valentine Day sebagai hari khusus yang sangat spesial bagi orang yang dikasihi, agar dagangan mereka laku dan mereka mendapat laba yang amat sangat besar. Inilah apa yang sering disebut oleh para sosiolog sebagai industrialisasi agama, di mana perayaan agama oleh kapitalis dibelokkan menjadi perayaan bisnis.

 PESTA KEMAKSIATAN
Christendom adalah sebutan lain untuk tanah-tanah atau negeri-negeri Kristen di Barat. Awalnya hanya merujuk pada daratan Kristen Eropa seperti Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, dan sebagainya, namun dewasa ini juga merambah ke daratan Amerika.

Orang biasanya mengira perayaan Hari Valentine berasal dari Amerika. Namun sejarah menyatakan bahwa perayaan Hari Valentine sesungguhnya berasal dari Inggris. Di abad ke-19, Kerajaan Inggris masih menjajah wilayah Amerika Utara. Kebudayaan Kerajaan inggris ini kemudian diimpor oleh daerah koloninya di Amerika Utara.

Di Amerika, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar. Mr. Howland mendapat ilham untuk memproduksi kartu di Amerika dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. Upayanya ini kemudian diikuti oleh pengusaha-pengusaha lainnya hingga kini.


Sejak tahun 2001, The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) tiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary" kepada perusahaan pencetak kartu terbaik.

Sejak Howland memproduksi kartu ucapan Happy Valentine di Amerika, produksi kartu dibuat secara massal di selutuh dunia. The Greeting Card Association memperkirakan bahwa di seluruh dunia, sekitar satu milyar kartu Valentine dikirimkan per tahun. Ini adalah hari raya terbesar kedua setelah Natal dan Tahun Baru (Merry Christmast and The Happy New Year), di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama juga memperkirakan bahwa para perempuanlah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu di Amerika mengalami diversifikasi. Kartu ucapan yang tadinya memegang titik sentral, sekarang hanya sebagai pengiring dari hadiah yang lebih besar. Hal ini sering dilakukan pria kepada perempuan. Hadiah-hadiahnya bisa berupa bunga mawar dan coklat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan kepada perempuan pilihan.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, sebuah kencan pada hari Valentine sering ditafsirkan sebagai permulaan dari suatu hubungan yang serius. Ini membuat perayaan Valentine di sana lebih bersifat ‘dating’ yang sering di akhiri dengan tidur bareng (perzinaan) ketimbang pengungkapan rasa kasih sayang dari anak ke orangtua, ke guru, dan sebagainya yang tulus dan tidak disertai kontak fisik. Inilah sesungguhnya esensi dari Valentine Day.

Perayaan Valentine Day di negara-negara Barat umumnya dipersepsikan sebagai hari di mana pasangan-pasangan kencan boleh melakukan apa saja, sesuatu yang lumrah di negara-negara Barat, sepanjang malam itu. Malah di berbagai hotel diselenggarakan aneka lomba dan acara yang berakhir di masing-masing kamar yang diisi sepasang manusia berlainan jenis. Ini yang dianggap wajar, belum lagi party-party yang lebih bersifat tertutup dan menjijikan.

IKUT MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN
Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik!

“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ”

Allah SWT sendiri di dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." Wallahu'alam bishawab.(Rz)

Sumber : Eramuslim.Com



Minggu, 27 Desember 2015

Tokoh Wahidiyah


Tokoh-tokoh Wahidiyah (1 photo)

Beliau berempat adalah tokoh Wahidiyah yang sangat dekat dengan Hadlrotus Syekh Muallif Saholawat Wahidiyah :
(01) Hadlratul-Mukarrom Bapak KH Ihsan Mahin, Pengasuh Pesantren Attahdzib, Jombang (yang sekarang dijadikan Sekretariat DPP PSW). Beliau telah kembali ke Rahmatulloh pada saat menjabat sebagai Ketua Majelis Tahkim Pusat Penyiar Sholawat Wahidiyah (MTP PSW);
(02) Hadlrotul Mukarram Bapak KH Zainal Fanani, Tanjungsari, Boyolangu, Tulungagung. Beliau telah kembali ke Rahmatulloh pada saat menjabat sebagai Angggota Majelis Tahkim Pusat Penyiar Sholawat Wahidiyah (MTP PSW);
(03) Hadlratul Mukarram Bapak KH Mohammad Ruhan Sanusi, Mangunsari No. 20 Tulungagung. Beliau sebagai Ketua Umum DPP PSW, Periode 1996 – 2001, 2001 – 2006, dan 2006 – 2011. (sampai saat ini);
(04) Hadlratul Mukarram Bapak KH Moh. Jazuli Yusuf, Pengasuh Pesantren Darul Hikmah, Caru, Pendem Kota Batu, Malang Raya. Beliau sebagai Ketua MTP PSW Periode 2001-2006 dan 2006-2011 (sampai saat ini);
Belaiu-Beliau No. 01, 02 dan 04 pada masa hidup Muallif Sholawat Wahidiyah dipercaya dan diamanati sebagai Ketua Bidang Khusus Penyiar Sholawat Wahidiyah. Dang yang no 03 pada masa itu sebagai Ketua PSW Pusat.
Semoga ALLAH Subhanahu Wata’ala menerima segala amal kebaikan dan perjuangan Beliau-2 serta meridloinya dunia sampai akhirat. Begitu pula Rosululloh Shollallohu ‘alaihui wasallam wa Ghoutsu Hadzaz Zaman Rodliyallohu ‘anhu. Amiin.

Rabu, 02 Desember 2015

Peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember 2015

Bapak Camat Ngoro Sebagai Pembina Upacara
Hari Pahlawan merupakan Hari Peringatan yang dirayakan pada tanggal 10 November setiap tahunnya di Indonesia. Hari ini adalah untuk memperingati Pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945, di mana para tentara dan milisi indonesia yang pro-kemerdekaan berperang melawan tentara Britania Raya dan Belanda yang merupakan bagian dari Revolusi Nasional Indonesia saat itu.

Peristiwa 10 November: Pertempuran Surabaya:
Pertempuran Surabaya adalah peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dengan pasukan tentara Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya - Jawa Timur. Pertempuran ini merupakan perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. Pada Tanggal 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian tanggal 8 Maret 1942, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang berdasarkan Perjanjian Kalijati. Setelah penyerahan tanpa syarat tersebut, Indonesia secara resmi diduduki oleh bangsa Jepang.

Pada tanggal 10 November 2015, siswa SMK Ihsanniat dan lembaga di bawah naungan Yayasan Pendidikan Ihsanniat Rejoagung Ngoro Jombang, mengadakan upacara bendera yang dihadiri pejabat muspika Kecamatan Ngoro. Selanjutnya, tujuan dari Peringatan Hari Pahlawan di antaranya adalah membangun ingatan kolektif dan kesadaran berbangsa berdasarkan Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial di kalangan siswa-siswi SMK Ihsanniat.

Minggu, 29 November 2015

POLA INTERAKSI SOSIAL KIAI DAN SANTRI PENGAMAL AJARAN SHALAWAT WAHIDIYAH

 Ajaran Shalawat Wahidiyah merupakan fenomena tasawuf kultural yang ajarannya begitu diyakini oleh para santrinya sebagai ajaran tasawuf yang dapat membawa kepada kembali ke jalan Allah. Melalui media shalawat hubungan guru-murid sangat diagungkan sekali., sehingga membentuk sebuah pola interaksi tersendiri. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada dua persoalan, yaitu: 1) Bagaimana pola interaksi kiai dan pengamal ajaran Shalawat Wahidiyah di Pesantren at-Tahdzib Ngoro Jombang? dan 2) Bagaimana implikasi sosial kiai dan santri pengamal ajaran Shalawat Wahidiyah di Pesantren at-Tahdzib Ngoro Jombang? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yang memilih lokasi di Pesantren Rejoagung Ngoro Jombang. Data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi dan wawancara yang difokuskan pada Kiai

PESANTREN ATTAHDZIB (PA)

Rejoagung Ngoro Jombang Jawa Timur

 

Hasil gambar untuk pesantren at tahdzib

A. Sejarah dan Konsep Dasar Pesantren Attahdzib (PA)

Secara historis, Pesantren Attahdzib (PA) dirintis pertama kali oleh Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin di desa Payak Mundil Ngoro Jombang pada tahun 1958[1]. Bahkan ketika itu sudah sempat didirikan bangunan pondok.

Berdirinya Pondok Pesantren Attahdzib berawal dari adanya keinginan beberapa pemuda yang ingin menimba ilmu kepada Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin yang saat itu dikenal seorang yang mumpuni dalam bidang agama serta sabar, gigih, teguh pendirian, dan banyak riyadlah (menempa diri dengan puasa, dzikir, dan tafakkur), kemudian mereka melakukan kegiatan tersebut di rumah beliau. Karena keuletan dan daya karismatiknya sehingga nama beliau dikenal tidak hanya di wilayah Jawa Timur saja, akan tetapi hingga Jawa Tengah. Seiring perkembangan waktu, jumlah santri bertambah dan berkembang hingga memiliki elemen-elemen seperti Masjid, tempat belajar, dan pondokan yang meskipun pada awalnya amat sederhana, maka berubahlah statusnya menjadi sebuah Pesantren.Kemudian, karena beberapa pertimbangan strategis, pada tahun 1960 PA dipindah ke Rejoagung Ngoro Jombang.

Inilah 2 Motivasi untuk Tidak Mengeluh Sekarang Juga

Motivasi untuk Tidak Mengeluh

Motivasi Untuk Tidak Mengeluh

Berkaitan dengan motivasi untuk tidak mengeluh, ada sebuah kutipan indah, yang saya ambil dari fan pagenya Teh Ninih,
Dalam kitab Jawahir Shifatush Shafwah, terungkap sebuah nasihat indah dari Muhammad bin Ali bin Al-Husain rahimahullah kepada putranya.
Beliau berkata, “Wahai anakku, jauhilah olehmu sifat malas dan banyak mengeluh. Sesungguhnya, kedua sifat itu merupakan kunci dari segala keburukan. Apabila engkau malas, niscaya engkau tidak akan mampu menunaikan kewajibanmu. Apabila engkau banyak mengeluh, niscaya engkau pun tidak akan sabar dalam menunaikan kewajibanmu itu.”


Berikut Ini adalah koleksi MP3 Sholawat kami TERBARU dan TERBAIK di Tahun 2012 ini, baik berasal dari Album Sholawat AL Banjari, Festival Sholawat Al Banjari, maupun Live Show Group Sholawat.
Sebenarnya sangat banyak koleksi kami tahun 2012 ini namun yang kami tampilkan hanya sebagian yang terpilih dan kami tampilkan secara bertahap. Bila Mana ada link rusak mohon diberitahukan ke kami. Karena pada tampilan pertama memakai akun mediafire (awal) sudah diblokir, sekarang memakai 4shared

Hari Pertama

1. Al Habib Stain Kediri - Ya Nabi Salam Alaika 2012

Klik disini

2. As Syafa'ah IQMA - Ya nabi Salam Alaika in Gresik.

Klik disini

3. Fa'fuanna - Ya Nabi Salam 'Alaika (IQMA 2012)

Klik disini

4. Muhasabatul Qolbi - Jamaluhu (IQMA 2012)

Klik disini

5. Mustamirrut Turost ITS - An Nabi Shollu Alaih (Sunan Kalijogo 2012)

Klik disini

6. Nurut Taibin - Ya Nabi Salam Alaika IQMA 2012

Klik disini

7. Syauqul Habib - Ya Badrotim (Suluk Iwak Peyek) 2012

Klik disini

8. Mambausshofa v.2 - Ilahana 2012 (Album Adzikroyaat)

Klik disini

9. Syauqul Habib - Maulaya (Iwak Peyek) di jawapos 2012

Klik disini

10. Al-Habib STAIN Kediri (Terbaik 4) - Layla Alayya 2012

Klik disini

11. Muhasabatul Qolbi - Ya Hadi sir ruwayda Live Show 2012

Klik disini

12. Zero Faza - Hayya Ibadallah (live 2012).mp3

Klik disini

13. Labib Al Asyrofi - Ya Nabi Salam Alaika 2012 (juara 1 IQMA)

Klik disini

14. Labib Al Asyrofi - Thola'al Badru 2012.mp3

Klik disini

15. JSS Ar Rosyid - Sholatullah Salamullah (Vokal terbaik Sunan Kalijogo 2012)

Klik disini

16. Syauqul Habib - Anafsu Tabki Live Gresik 2012

Klik disini

17. PP. AL Kautsar - Khoirol Bariyah Live In Mojokerto

Klik disini

18. Muhasabatul Qolbi - Thoba'atka 2012

Klik disini

19. AL Hasbiyah Madiun - Ghuroba 2012 (super Mantab)

Klik disini

20. JSS Ar Rosyid - Ya Sayyidasadat 2012.mp3

Klik disini

21. Mambaus Shofa - Salaamun Salaam Album v.2 ADZIKROYAAT 2012

Klik disini

22. El Sabil - Burdah live Gresik2012.mp3

Klik disini

23. Kun Fayakun - Ya Badrotim (Album v.1 2012)

Klik disini

24. Nurut Taibin - An Nabi live Gresik 2012 Mantab

Klik disini

25. Ihyaut Turost ITS - Kuntu An Thola'al in Al Khoziny 2012

Klik disini

Hari Kedua

01. Zero Faza – Thola’al Badru 2012

Klik disini

02. Kun Fayakun – Ya Robbi Bil Musthofa Hadrah 2012

Klik disini

03. Al-Muhibbin - Sholatan Ya Robb (Musik Terbaik se-pasuruan)

Klik disini

04. Annur MA Ma'arif - Addinulana (Juara I se-pasuruan).mp3

Klik disini

05. Kun Fayakun - Layali Sa'di (Live Nurul Huda Malang 2012)

Klik disini

06. Segafiyah - In Nurul Huda Malang 2012

Klik disini

07. El Sabil - Ya Thoyyibah live Gresik 2012.

Klik disini

08. Burdah - Kun Fayakun In Masjid Al Akbar 2012.

Klik disini

09. Ya Nabi salam Alaika - Kun Fayakun In AL Akbar 2012

Klik disini

10. Mustamirrut Turost ITS - An Nabi Shollu Alaih (Sunan Kalijogo 2012)

Klik disini